clubpitbullsalem.com – Tragedi menimpa SMKN 1 Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, dengan meninggalnya YN, seorang siswa berusia 17 tahun, setelah insiden yang diduga melibatkan tindak kekerasan oleh kepala sekolah berinisial SZ. Untuk memastikan penyebab pasti kematian, otoritas setempat telah merencanakan autopsi atas jenazah korban, sebagai bagian integral dari investigasi.
Pernyataan Resmi dan Langkah Hukum
Bripka Dian Octo Tobing, juru bicara Polres Nias Selatan, menyatakan pada tanggal 18 April bahwa situasi memerlukan bukti yang lebih konklusif, terutama karena waktu yang telah berlalu sejak kejadian itu terjadi. Keluarga korban secara resmi telah memberikan persetujuan mereka untuk prosedur autopsi oleh tim forensik, dengan harapan akan terungkapnya fakta-fakta baru dalam kasus ini.
Detail Peristiwa yang Berujung pada Kematian
Pada tanggal 23 Maret 2024, YN dan enam siswa lainnya dihukum oleh kepala sekolah SZ setelah kembali dari magang di kantor camat, di mana mereka dilaporkan tidak mematuhi permintaan yang diberikan. Menurut kesaksian, kepala sekolah tersebut menghukum siswa-siswa dengan memukul kening mereka. YN, yang kemudian mengalami sakit kepala berat dan gejala lain, memberitahukan kondisinya kepada ibunya.
Upaya Keluarga dalam Menangani Kondisi YN
Korban sempat dibawa ke RSUD dr Thomsen Gunung Sitoli untuk menjalani rontgen dan rawat inap. Hasil pemeriksaan mengindikasikan adanya kerusakan pada saraf kening korban. Kecurigaan yang meningkat mendorong keluarga untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polres Nias Selatan pada 11 April. YN kembali mendapat perawatan medis yang intensif, namun kondisinya terus menurun.
Penutupan Tragis dan Proses Penyidikan
Penyidik yang hadir pada 15 April untuk mewawancarai YN mendapati kondisinya kritis dan tidak dapat memberikan keterangan. Dalam waktu kurang dari lima jam setelah kunjungan penyidik, YN meninggal dunia. Penyidikan atas insiden ini masih berlanjut, dengan kepolisian berupaya mengumpulkan bukti dan keterangan untuk menentukan jalannya keadilan bagi korban dan keluarganya.
Kematian YN telah menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan anak di lingkungan pendidikan. Penyelidikan yang dilakukan oleh Polres Nias Selatan diharapkan mampu memberikan kejelasan atas peristiwa ini dan menuntaskan proses hukum yang berkeadilan.