clubpitbullsalem.com – Maskapai penerbangan United Airlines, yang berbasis di Amerika Serikat, melaporkan kerugian finansial yang substansial sebagai akibat dari insiden yang melibatkan pesawat Boeing 737 MAX 9. Perusahaan ini mengklaim kerugian sebesar USD 200 juta, atau setara dengan Rp 3,2 triliun, yang dikaitkan langsung dengan pengandangan flota pesawat menyusul peristiwa tersebut.
Implikasi Pengandangan Flota Boeing 737 MAX 9
Sebuah insiden yang terjadi pada penerbangan Alaska Airlines telah memaksa United Airlines untuk mengandangkan flota Boeing 737 MAX 9 selama durasi tiga minggu. Dampak langsung dari kejadian ini terlihat pada laporan keuangan perusahaan, dengan kerugian sebelum pajak yang mencapai USD 164 juta pada kuartal pertama tahun ini. United Airlines menekankan bahwa, tanpa insiden ini, mereka seharusnya mencatatkan laba kuartalan.
Reaksi Positif Pasar Modal
Menariknya, meskipun adanya laporan kerugian tersebut, pasar modal bereaksi positif dengan terjadinya peningkatan lebih dari 5% pada nilai saham United Airlines setelah pengumuman kerugian.
Kepemilikan Armada dan Pengaruhnya terhadap Jadwal Penerbangan
United Airlines, yang memiliki 79 pesawat Boeing 737 MAX 9, tercatat sebagai salah satu operator terbesar untuk model pesawat ini. Pembatalan ribuan penerbangan yang diakibatkan oleh proses inspeksi keselamatan ini telah menyebabkan gangguan signifikan pada jadwal penerbangan United Airlines dan Alaska Airlines.
Kompensasi dari Boeing dan Penyesuaian Operasional United Airlines
Pada awal bulan, Boeing telah setuju untuk membayar kompensasi sejumlah USD 160 juta kepada Alaska Airlines. Serupa tetapi terpisah, United Airlines menyampaikan kepada investor bahwa mereka juga merasakan dampak dari penundaan pengiriman pesawat oleh Boeing, yang memengaruhi jadwal operasional mereka.
Tuduhan Praktik Pembuatan Pesawat
Boeing menghadapi tuduhan serius dari insinyur Sam Salehpour, yang melaporkan dugaan pengambilan jalan pintas dalam proses produksi pesawat jet 787 dan 777. Boeing membantah tuduhan tersebut. Namun, Salehpour dijadwalkan untuk memberikan kesaksian dalam sidang dengar pendapat yang akan diselenggarakan oleh Senat Amerika Serikat.
Kekhawatiran Keselamatan Pesawat Boeing
Insiden yang melibatkan pesawat Alaska Airlines 737 MAX 9 menambah kekhawatiran atas standar keselamatan pesawat Boeing, terutama setelah dua kecelakaan fatal yang melibatkan model 737 MAX 8 pada tahun 2018 dan 2019. Insiden ini telah memicu pertanyaan baru terkait dengan keamanan pesawat Boeing dan menunjukkan perlunya pengawasan yang lebih intensif terhadap standar produksi pesawat.
Kerugian ekonomi yang dialami oleh United Airlines menyoroti konsekuensi finansial dari insiden keselamatan dalam industri penerbangan dan pentingnya memastikan bahwa prosedur pengawasan dan inspeksi keselamatan dijalankan dengan rigor yang tinggi untuk menjaga kepercayaan publik terhadap industri penerbangan komersial.